☎ 0274-6499870           ☎ 0817367788 (chat only)          📧 puskesmasgamping1@gmail.com

Sahabat PUGASA akhir akhir ini kita kembali dikagetkan dengan kemunculan PMK pada hewan. PMK merupakan penyakit hewan menular yang menyerang hewan berkuku belah baik hewan ternak maupun hewan liar seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa/kijang, onta, dll. Penyakit ini disebabkan oleh virus.

Penyakit ini tidak ditularkan ke manusia

PMK bukan penyakit zoonosis, sehingga daging dan susu aman untuk dikonsumsi. Terlebih lagi, budaya masyarakat Indonesia mengkonsumsi daging matang/ yang dimasak. Melalui proses memanasan hingga bagian tengah daging mencapai 70°C selama 30 menit virus PMK akan mati. Selain itu, setelah ternak disembelih, secara alamiah terjadi proses rigor mortis yang mengakibatkan pH daging turun dibawah 5,9. Dan berdasarkan penelitian bahwa pada pH tersebut virus PMK inaktif. Sedangkan pada susu, upaya jaminan keamanan dilakukan minimal dengan pasteurisasi pada suhu 72°C selama 15 detik.

Geja Hewan terjangkit PMK

Gejala penyakit PMK pada setiap jenis hewan bervariasi. Namun secara umum, penyakit ini menunjukkan gejala:

  • Demam tinggi (mencapai 39°C)
  • Mengeluarkan air liur berlebih
  • Hewan lebih sennag berbaring
  • Terjadi luka/lepuh berdarah
  • Tidak mau makan

Sahabat PUGASA, hewan yang terinfeksi PMK dapat mengeksresikan virus pada cairan vesikel yang terkelupas, udara pernafasan, saliva, susu, semen, feces dan urin. Hewan tertular yang masih belum terlihat gejala klinis yang jelas ternyata dapat mengeksresikan virus. Hal tersebut membuat kita harus waspada sebab, kemungkinan hewan yang belum menunjukkan gejala klinis tersebut dijual atau dipotong sehingga berpotensi menyebarkan penyakit pada hewan peka lainnya. Masa inkubasi dipengaruhi oleh strain virus PMK, jumlah virus dan rute infeksi. Untuk infeksi alami dalam jumlah yang besar, masa inkubasi berkisar antara 2-3 hari, akan tetapi apabila jumlahnya sedikit, maka inkubasi bisa mencapai 10-14 hari.

Penyebaran Penyakit

Hewan peka dapat tertular melalui jalur inhalasi (udara / pernafasan), ingesti (melalui pakan/ minum), perkawinan (alami ataupun buatan), serta kontak / bersentuhan. Penyebaran penyakit antar area sering disebabkan oleh lalu lintas hewan tertular, kendaraan, peralatan, orang dan produk hewan yang terkontaminasi virus PMK. Anjing, kucing, rodensia, unggas, dan jenis burung tidak termasuk kedalam hewan yang peka terhadap virus PMK, namun dapat menularkan  PMK kepada hewan peka secara mekanis, yaitu dengan memindahkan kontaminan. Pembuangan limbah dari tempat tertular, misalnya melalui aliran air / selokan/ sungai dapat mencemari lingkungan dan bisa menjadi sumber kontaminasi bagi kendaraan, hewan dan rumput. Berdasarkan literatur, penyebaran virus PMK dapat mencapai 10 km, yang dipengaruhi oleh perputaran udara.

Pemerintah telah me-release Surat Edaran dan SOP Pelaksanaan kurban pada Idul Adha nanti. Panitia kurban harus mengetahui asal daerah ternak kurbannya. Pastikan asal hewan kurban bukan dari daerah wabah.  Pemotongan sebaiknya dilakukan di RPH (rumah Pemotongan Hewan) milik Pemerintah yang diawasi oleh Dokter Hewan. Yang kita takutkan bukan dagingnya dan juga bukan pada orang-orang yang menyembelih dan menangani daging, akan tetapi pada sisa darah dan bahan bahan lain yang masuk kedalam selokan dan aliran air yang kemudian diminum oleh ternak-ternak yang peka maka menjadi penyebab penyebaran yang luar biasa. Di RPH, Dokter Hewan atau Paramedik Veteriner akan melakukan pemeriksaan ante-mortem (pemeriksaan sebelum disembelih/dipotong), serta harus mengetahui asal hewan dari mana (Daerah Wabah/Terancam/ Bebas). Pada kegiatan pemotongan, hewan dari daerah bebas dipotong terlebih dahulu.

Hewan ternak yang berasal dari daerah wabah dan daerah terancam, wajib dipisahkan dan ditempatkan di kandang isolasi,  meskipun tampak sehat. Pada area isolasi tersebut, Dokter Hewan akan melakukan pemeriksaan secara individu. Jika dinyatakan sehat, maka boleh dipotong dan setelahnya tetap dilakukan pemeriksaan post-mortem oleh Dokter Hewan.

Jika ibu-ibu membeli daging dari pasar, jangan dicuci tetapi langsung dimasak saja hingga mendidih minimal 30 menit. Agar jika pada permukaan daging tersebut terkontaminasi virus, tidak mencemari aliran air dari pencucian daging yang nantinya dapat menginfeksi hewan peka dilingkungan sekitar.

edited : Ambar Ok.

Open Chat
Semangat Pagi
Chat akan di balas pada jam kerja terimaksih