Bullying adalah perilaku tidak menyenangkan yang sengaja dilakukan untuk menekan, mengintimidasi dan menakut-nakuti korbannya untuk menunjukkan kekuatan / kekuasaan pelakunya.
Ciri anak yang berpotensi menjadi korban bullying:
- Terlalu pendek atau terlalu tinggi
- Terlalu gemuk atau terlalu kurus
- Sangat cerdas atau sangat sulit menerima pelajaran.
- Terlalu bagus atau buruk dalam aktivitas ekstrakurikuler
- Mengidap malformasi fisik atau deformitas
- Kelihatan ceroboh
- Gagap
- Berfisik lemah, kecil
- Berpenampilan lain dari biasa
- Sulit bergaul, rendah kepercayaan dirinya
- Canggung, sering salah bicara, bertindak atau berpakaian
- Memiliki aksen berbeda
- Bersikap sepertinya menyebalkan atau menantang
- Cantik/ganteng, tidak cantik/tidak ganteng
- Anak orang kaya/ tak punya
Tanda-tanda anak menjadi pelaku bullying:
- Sering bersikap agresif kepada orang dewasa, termasuk kepada guru, dan orangtua
- Kelihatan selalu ingin mengendalikan atau mendominasi orang lain atau situasi
- Bagi anak laki-laki, pelaku bullying biasanya secara fisik lebih kuat dibanding sebayanya.
- Berperangai impulsif, dan mudah frustasi
- Sering mencoba melintasi batasan atau melanggar aturan
- Pandai bicara dan mengelak untuk keluar dari situasi yang sulit
- Menunjukkan sedikit simpati pada anak lain yang mengalami bullying.
Tanda-tanda anak yang menjadi korban bullying:
- Kehilangan minat untuk sekolah dan aktivitas ekstrakurikuler.
- Sering mengeluh sakit dan tidak ingin masuk sekolah
- Prestasi akademik menurun tiba-tiba
- Sedikit teman yang bisa diajak bermain
- Sering lecet, luka, atau lebam yang tak bisa dijelaskannya.
- Takut pergi ke sekolah, naik bus, berjalan ke sekolah, atau mengikuti kegiatan yang anggotanya teman-teman sebayanya.
- Memilih jalan yang lebih jauh untuk pergi atau pulang dari sekolah.
- Kelihatan sedih, moody, atau bahkan depresi.
- Mengalami masalah tidur
- Kecemasan dan rendahnya citra diri.
Bagaimana cara mencegah anak menjadi pelaku bullying?
- Jangan menerima alasan apapun atas tindakan bully yang dilakukan anak.
- Pastikan anak tahu bahwa anda mengganggap pembulian sebagai perilaku yang serius, dan tak ada toleransi dalam hal ini.
- Pelihara kedisiplinan keluarga, gunakan cara-cara positif untuk mendukung anak menaati peraturan tersebut, dan APA konsekuensi negatif jika anak melanggarnya.
- Tetap aktif mengikuti perkembangan anak di sekolah maupun di lingkungan luar sekolah
- Ketahui dengan siapa anak bermain dan apa yang mereka lakukan
- Dorong anak untuk menyalurkan energi mereka ke kegiatan positif seperti olahraga, musik, atau klub lainnya.
- Jika anda tak membuahkan hasil, konsultasikan dengan ahli kesehatan mental, psikolog terdekat atau dapat mengakses:
LAYANAN PSIKOLOGI
PUSKESMAS GAMPING I
Senin-Sabtu sesuai dengan jam kerja.
Yang harus dipahami orangtua jika anaknya menjadi korban bullying:
- Jangan pernah mengatakan pada anak untuk tak menghiraukan bullying. Anak akan merasa anda tak peduli kepada mereka, dan bakal enggan menceritakan apa yang mereka alami lebih lanjut.
- Jangan salahkan korban
- Tanyakan kepada anak secara detail perlakukan yang menimpa mereka, termasuk apakah ada orang yang menyaksikan kejadian tersebut?
- Tanyakan kepada anak secara detail perlakuan yang menimpa mereka, termasuk apakah ada orang yang menyaksikan kejadian tersebut?
- Jangan dorong anak untuk melakukan pembalasan fisik
- Bekerjasamalah dengan anak dan pihak sekolah untuk mengatasi masalah bullying ini.
- Jika emosi anda naik mendengar laporan anak ini, cobalah untuk mengendalikannya. Berusahalah tetap rasional mengatasinya.
- Anak anda mungkin takut membicarakan apa yang terjadi kepada anda atau guru sekolahnya, yakinkan bahwa korban akan mendapat perlindungan yang solid.
- Hubungi orangtua pelaku, seringkali mereka tak menyadari anaknya menjadi pelaku tindakan tersebut.
- Jika hubungan dengan orangtua pelaku bully memanas, hubungi pihak sekolah sebagai penengah.
- Cermati gejala-gejala perubahan anak, dan segeralah lakukan pendekatan padanya.
- Tenanglah dalam bertindak, sambil meyakinkan anak bahwa ia telah mendapat perlindungan dari perilaku bullying mendatang
- Laporkan kepada guru/pihak sekolah untuk segera dilakukan penyelidikan
- Meminta konselor/ guru BK sekolah melakukan penyelidikan tentang apa yang telah terjadi.
- Mengajarkan anak cara-cara menghadapi bully.
6 JANGAN untuk orangtua jika anaknya menjadi korban bullying
- JANGAN bergegas mencari pelakunya dan melakukan tindakan kepadanya.
- JANGAN mengatakan pada anak kita untuk melawan balik (ia takkan berdaya saat itu)
- JANGAN menekan anak kita untuk memberi informasi sebanyak-banyaknya pada satu kesempatan
- JANGAN menunjukkan kemarahan diluar kendali
- JANGAN membuat anak kita merasa lebih sedih dan malu karena dibully
- JANGAN menganggap cerita anak kita adalah satu-satunya versi yang ada.
Apa yang harus anak lakukan jika menjadi korban bullying?
- Belajarlah menyembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di hadapan bully. Bila kamu tampak sedih atau marah, si bully akan senang.
- Belajarlah berani memandang mata si bully
- Belajarlah berdiri tegak, kepala ditegakkan dalam menghadapi bully.
- Belajarlah menolak permintaan bully
- Tetap tenanglah dalam situasi apapun
- Bila dalam bahaya, segeralah menyingkir.